di tebing dinihari
dingin mencakar jari
mengetuk pintu tubuh
menghimpit mimpi manisku
berderai segelas kaca kenangan
berdiri menghadap jendela
kabus membungkus sunyi
sesekali direnjis kuntum hujan
tatkala angin memunggah rindu
bunga-bunga kerdilku
di taman ibadah-Mu
di ranjang dinihari
kudakap sejambak usia
yang perlahan meluruhkan kedut
antara kening dan dahi comot
sekaliannya masih menunggu
bekalan di bahu.
No comments:
Post a Comment