Total Pageviews

Tuesday, November 30, 2010

Seorang Gadis Di Kaca Jendela Usia II

meneka lamunanmu
yang kauukir di kaca jernih
seakan mendengar deruan lebah
menghurungi lautan madu
dalam penjara sang ratu

sesekali mendesah bingit
antara ratapan dan rajuk
sesekali dilontar omelan
antara dengar dan tidak
suara tanpa kata-kata
 
di kaca jendela usia
dudukmu masih bersimpuh
menyematkan kuntum sepi
di celah timbunan sanggul

sahabatku
aku cuma memberikan pilihan
bukan menghukum kepastian
setangkai jodoh yang kaupetik

Wednesday, November 10, 2010

Sewaktu Ayah Tidur

di ranjang kayu
ayah terbaring tanpa pakaian
membebaskan nafas kelelahan
yang tersangkut di hujung perkebunan

kudengar suara keringat
yang mercup di bibir
antara dengkur yang menjerkah
di celah kerongkong tua
dan rahang yang terkatup
meski senyumnya semakin longgar
dihunjam derita perantauan


















kulihat pintalan urat
yang muncul di kedut kulit
selonggok simpulan saraf
melingkar bertindih berguling
melakarkan lukisan usia
di dada sebuah nama

laungan tutur kata
segala petunjuk yang kautancap
buat santapan sang anak
kekal berteduh di pondok fikir
akrab kugenggam erat

kini
di ranjang batu itu
dengan selimut kafan
dan alfatihah yang selalu kuhulur
tidak kudengar lagi dengkuranmu

Sunday, November 7, 2010

Daun Yang Rebah

Melihat dedaunan yang melekat tumbuh di pohon amat menyenangkan. Kehijauan yang merimbun nampak keteduhan di balik pohon.


dedaun tumbuh mekar
hinggap di tubuh sasa sang pohon
menghijau di rimbunan
meredup pandangan hati
menyegarkan rentak atma
di hujung jerkah mentari


aku menunggu sepi
bersandar di tebingmu
tanpa menduga tiba-tiba
angin menghempas perlahan
menggugurkan daunan kuning
rebah ke tanah tandus
begitulah pengakhiran nafas.