Total Pageviews

Friday, December 24, 2010

Airmata Gaza

daerah berdarah itu
dipencil dan dipenjara
sedang warga dunia
berpesta menghirup udara peradaban
anak-anakmu Gaza 
mengutip sisa-sisa kelukaan
menahan derita kelaparan
menelan maksud kebuluran
dengan lidah kelat dan kering

di pinggir Gaza
pelabuhan menjadi sepi
tiada kelasi mundar-mundir
menunggu nakhoda melaungkan arahan
dermaga terbungkam sunyi
menyaksikan lautan kehilangan warna
darah mengalir antara dentuman senapang
tanpa semboyan amaran
peluru dilucutkan menggila
membidik sasaran kaku

tubuh-tubuh syuhada
terbujur rebah bergelimpangan
disambut ratapan keluarga
dan sanak-saudara tercinta
betapa mudah sang durjana itu
memadam nafas manusiawi
merentap nadi yang berdenyut
dengan penuh kelicikan
tipu helah abadi

wahai islamku
dengan qunut nazilah
atau harapan siimam mahadi
keazaman bukan sekadar melafaz syahadah
tapi mengisi benteng iman
dengan senjata mukmin
menafsir godaan dan dugaan zionis

No comments:

Post a Comment